Laman

Label

Kamis, 19 April 2012

Pulau Dua, Banten


Pada awal bulan april ini, saya berkesempatan singgah ke Pulau Dua, Banten untuk kesekian kalinya. Pulau ini disebut juga Pulau Burung. Sebutan pulau burung ini dikarenakan pulau ini menjadi salahsatu tempat singgah burung-burung migrasi dari berbagai negara. Burung migran yang datang ini biasanya untuk berkembang biak, dari bertelur, menetas dan membesarkan anaknya. Pada saat migran, ribuan burung akan terlihat mendominasi pemandangan di pulau ini. Kita dapat melihat fenomena burung migran di pulau ini sekitar bulan maret-juli.


Pulau dua merupakan cagar alam yang memiliki luas area sekitar 30 ha. Pulau ini sebenarnya telah menyambung dengan daratan pulau jawa. Sehingga akses menuju pulau ini tidak sulit. Akses menuju tempat ini, dari tempat saya tinggal (bandung) sampai serang, banten tepatnya di desa kasemen sekitar 6 jam. Dari desa kasemen, perjalanan dapat dilanjut dengan berjalan kaki menuju pulau. Untuk memasuki cagar alam ini kita harus memiliki surat izin. Biasanya jika hanya bermain sehari saja dan tidak masuk ke dalam hutannya, pengunjung diperbolehkan, akan tetapi apabila pengunjung akan melakukan penelitian, terlebih dahulu harus memiliki surat izin masuk kawasan konservasi (simaksi). Surat tersebut dapat mudah kita urus di kantor BKSDA setempat.

Pada waktu saya berkunjung, di pulau ini terlihat sepi, hanya penjaga saja yang menjaga pintu masuk menuju pulau. Pohon mangrove yang terdapat di pulau ini beragam, ada yang terendam air terus ada yang terendam tergantung oleh pasang surut air laut. Selain itu, burung yang banyak terlihat kebanyakan jenis burung air yang hinggap di pohon-pohon. Sekitar bibir pantai terdapat sedimentasi dari lumpur. Oleh petugas setempat, sedimentasi tersebut dimanfaatkan untuk menanam pohon bakau yang diharapkan apabila hidup dan tumbuh besar, mampu menghalau atau memcah ombak pada saat pasang. Selain itu diharapkan akar-akar dari pohon mangrove ini dapat digunakan sebagai shelter atau tempat untuk larva-larva ikan atau hewan lainnya berkembang biak dan terhindar dari predator.

Menurut saya, tempat ini recommended sekali bagi yang ingin belajar Bird watching (pengamatan burung) dan mempelajari mangrove. Pada saat berkunjung ke pulau ini, hal yang patut kita waspadai adalah serangan nyamuk bakau karena sangat menganggu kenyamanan. Gigitannya dapat menyebabkan gatal-gatal yang lumayan menganggu. Untuk menghindarinya, kita cukup membawa gel atau spray lotion anti nyamuk. Sekedar berbagi, hal-hal ataupun barang yang dibutuhkan (dalam setingan one day trip) adalah:
  • Makanan dan minuman yang cukup
  • Payung atau topi
  • Membawa spray anti serangga atau nyamuk
  • Binokuler dan buku identifikasi burung )*


)* di bawa bagi yang akan melakukan kegiatan pengamatan burung



Papan "selamat datang" Pulau Dua


sumber pustaka: BKSDA Dephut Jabar






1 komentar:

Anonim mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.